Scroll untuk baca artikel
Kuliner

Berburu Sate Rusa di Timur Indonesia

×

Berburu Sate Rusa di Timur Indonesia

Sebarkan artikel ini
Agus Effendi CEO PT Wawai Karya, menunjukan kudapan khas Merauke, Sate Rusa disela kerjanya menghandel kegiatan di perbatasan Indonesia bagian timur itu
Agus Effendi CEO PT Wawai Karya, menunjukan kudapan khas Merauke, Sate Rusa disela kerjanya menghandel kegiatan di perbatasan Indonesia bagian timur itu

wawainews.ID, Merauke – Berburu sate rusa, kata ini cocok saat berkunjung ke ujung timur perbatasan Indonesia, di Kabupaten Merauke, Papua. Kudapan daging rusa menjadi ciri khas wilayah tersebut, tak heran jika dijuluki sebagai Kota Rusa.

Daging rusa dengan berbagai olahan sangat mudah dijumpai di warung tepi jalan di Merauke, bahkan hotel kerap menyajikan sate rusa sebagai menu pilihannya. Kami pun bersempatan mencicipi rendang rusa, daging kecap rusa, abon daging rusa, dendeng rusa dan sate rusa saat berada di Merauke.

Scroll untuk baca artikel

Wawai News, berkunjung ke Merauke dalam rangka kegiatan wawai organizer, salah satu bidang usaha PT Wawai Karya. Ketika pertama menginjakkan kaki di Kota Rusa, tak ingin menunggu lama dan langsung mencari informasi sekitaran hotel yang berjualan menu daging rusa.

Minggu (28/4/2019) siang, kami tiba di Merauke, setelah menempuh perjalan udara cukup melelahka  dari Jakarta, harus transit di Makassar, dan Jayapura, Papua. Saat di hotel oleh receptionis kami diarahkan salah satu warung yang tidak jauh dari lokasi hotel. dia mengatakan ada jualan menu daging rusa tidak jauh dari lokasi hotel.

Setelah mendapat arahan pihak hotel tidak menunggu lama kami pun langsung menyusuri jalan Mandala di pusat Kota Merauke, untuk menuju ke lokasi yang berjualan menu daging rusa sesuai arahan pihak hotel. Setelah dua kilo meter dengan berjalan kaki, kami pun sampai di salah satu rumah makan. Ternyata arah yang ditunjukkan tersebut adalah Rumah Makan Sederhana. Tanpa basabasi kamipun langsung bertanya, ada menu daging rusa.

Oleh penjaga di RM Sederhana di jawab di sini menu padang, ada rendang daging sapi. Kami pun saling bertatap lalu tersenyum, dengan terpaksa kami tetap duduk dan pesan nasi padang. Keinginan langsung menyantap panganan daging rusa pada siang pertama tiba di Merauke pun gagal siang itu.

Setelah menyantap nasi padang, kami kembali ke hotel lalu istrahat hingga sore. Ba’da magrib, kami pun mengulang dan bertanya di mana ada ‘sate rusa’. Saat menuju hotel saya sempat bertanya ke pengemudi Go Jeck, dia menunjuk salah satu warung sebelum sampai ke hotel.”Kalo mau makan sate rusa, mulai sore pak bukanya,”ungkap pengemudi Gojeck dengan logat khas merauke.

Tak mau menunggu lama ba’da magrib waktu setempat, kami pun langsung menuju warung sate rusa, pak Rahmat. Pak Rahmat, merupakan asli Trenggalek, Jawa Timur dan sudah sejak tahun 1994 berjualan sate kambing, rusa dan ayam di Jl. Mandala Kabupaten Merauke.

Satu porsi pun dipesan sate rusa, dengan penuh menikmati kami pun mencoba sate rusa. Perlahan sate rusa dicoba untuk menghilangkan penasaran. Memang rasanya dagingnya empuk berbeda sekali dengan daging kambing ataupun daging sapi. Untuk membeda daging rusa, pak Agus Effendi ikut memesan setengah porsi sop daging sapi.

Rahmat, asal Trenggalek, Jatim sudah sejak 1994 berjualan sate rusa di Meauke

“Daging Rusa ini hasil buruan langsung di hutan. Bukan rusa ternak. Biasanya hasil buruan di pedalaman Merauke, lalu diangkut menggunakan perahu melalui jalur sungai,”ungkap Rahmat penjual sate rusa.

Dikatakan, harga daging rusah di pasar hanya Rp60 ribu. Dalam satu kilo daging rusa bisa sampai 60 hingga 75 tusuk, tergantung jenis dagingnya. Harga daging rusa stabil, tetapi terkadang harga melonjak jika menhadapi libur seperti idul fitri.

Dia juga menyebut disamping daging rusa, yang biasa diburu orang jika ke Merauke adalah daging saham (Kangoro-ed). Tetapi untuk menikmati daging Kangoro ukuran kecil harus lebih dulu pesan.

“Daging Kangaro, terkadang ga ada di pasar, tergantung. Tapi daging rusa setiap hari pasti ada di pasar,”ujar Rahmat.

Daging rusa, memiliki kelenturan dibanding dengan daging kambing atau daging sapi. Daging rusa, memiliki tekstur dan khas tersendiri.

Catatan peralanan redaksi