Scroll untuk baca artikel
InfrastrukturLampung

Jalan Penghubung di ARA dan Rumbia Jadi Sorotan, Bupati Lamteng Diminta Terbuka

×

Jalan Penghubung di ARA dan Rumbia Jadi Sorotan, Bupati Lamteng Diminta Terbuka

Sebarkan artikel ini
Warga menunjukkan kondisi aspal jalan penghubung di Kecamatan Anak Ratu Aji yang baru belasan hari selesai dikerjakan, mereka meminta dinas terkait turun ke lokasi melihat langsung kondisi jalan, yang menggunakan anggaran diatas Rp1 miliar itu, Minggu (3/10/2021) - foto Sumantri

LAMTENG – Ketua Lampung Police Watch (LPW) Muhammad Dyalmi Rizani mendesak Bupati Musa Ahmad untuk mengumumkan secara terbuka rekanan atau perusahaan konstruksi dan penyedia aspal untuk semua ruas jalan yang sedang dan sudah dikerjakan di Lampung tengah.

Hal tersebut menanggapi rusaknya dua jalan yang baru dibangun di Lampubg Tengah tepatnya di jalan penghubung Kampung Sukajaya-Kampung Karang Jawa di Kecamatan Anak Ratu Aji dan jalan Kampung Restu Baru, Rumbia terus menjadi sorotan.

Scroll untuk baca artikel

Pasalnya, dua jalan ini belum lama dibangun tapi sudah rusak, bahkan bisa dikelupas dengan jari. Namun, tak ada plang yang menjelaskan siapa rekanan proyek dan berapa yang dianggarkan untuk pembangunan tersebut.

“Baik yang menggunakan APBD Kabupaten maupun yang dibiayai oleh Pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), diterangkan dengan sederhana saja,” kata dia, dilansir dari kantor Berita RMOL, Selasa (19/10).

Hal ini, lanjutnya, harus dilakukan untuk menghindari praktek jual-beli atau oper-alih pekerjaan. Selain itu, mulai tahun depan sebaiknya persyaratan kepemilikan Asphalt Mixing Plant (AMP) dan peralatan diverifikasi dengan sungguh-sungguh.

“Jangan lagi pekerjaan diberikan kepada pencari rente yang hanya mengejar margin dengan menjual pekerjaan kepada pihak lain,” tambah pegiat sosial ini.

Menurut pendiri gerakan dakwah bikers subuhan ini, pekerja yang seperti itu tidak akan peduli dengan kualitas pekerjaan, bagi mereka yang penting dapat keuntungan. Sehingga, kualitas yang dibangun tidak akan maksimal.

“Biasanya para pencari rente ini mengidentikkan diri mereka sebagai bagian atau orang dekat yang berada di lingkaran kekuasaan, entah karena hubungan keluarga atau karena keterlibatan di masa Pilkada,” kata dia.

Menurutnya, Bupati Musa tidak akan takut untuk melakukan transparansi dalam pembangunan jalan ini. Pasalnya, janji dan komitmennya selama kampanye 2020 lalu adalah Lampung Tengah lebih baik tanpa korupsi dan nepotisme.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi Kantor Berita RMOLLampung, Kapolres Lampung Tengah AKBP Oni Prasetya dan Kepala Kejaksaan Negeri Lampung Tengah Muhammad Ali Akbar belum merespons.