Scroll untuk baca artikel
Kabar Desa

Kemendes Siapkan 1,8 juta Hektar Lahan Transmigrasi  Ketahanan Pangan

×

Kemendes Siapkan 1,8 juta Hektar Lahan Transmigrasi  Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah menyiapkan 1,8 Juta Hektare lahan transmigrasi untuk membantu meningkatkan ketahanan pangan pasca pandemi 19.

Lahan pertanian tersebut akan melakukan intensifikasi untuk meningkatkan dan meningkatkan hasil panen padi.

Scroll untuk baca artikel

Hal tersebut dikeluarkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar pada konferensi pers di Kantor Kemendes PDTT, Kamis (14/5).

“Lahan yang bisa digunakan untuk intensifikasi ada 1,8 Juta Hektare lahan pertanian di 3,2 Juta Hektare kawasan transmigrasi. Lokasinya menyebar di beberapa daerah, ”katanya.

Gus Menteri, sapaannya, menerangkan, dari 1,8 Juta Hektare lahan pertanian tersebut, sebanyak 500.000 Hektare telah melakukan kegiatan produksi. Intensifikasi dilakukan untuk menggenjot percepatan dan meningkatkan produksi padi di lahan tersebut.

Intensifikasi pada 500.000 Hektare lahan transmigrasi ini diharapkan akan membantu memenuhi kebutuhan pangan sebanyak 16 Juta orang per tahun.

“Misalnya yang sudah ada ini, hasil panennya rata-rata sekitar 3-4 ton per hektar dalam satu kali tanam. Dalam program intensifikasi ini, sebisa mungkin hasil panen akan digenjot minimal 5-6 ton per hektar dalam satu kali tanam, ”terangnya.

500.000 Hektare lahan ini, lanjutnya, telah disetujui prasyarat untuk dilakukan intensifikasi, yaitu tersedianya tenaga kerja, bibit unggul, pupuk, mekanisasi dan irigasi, penggilingan padi, off taker, dan perbankan.

Sedangkan sisanya, yaitu 1,3 Juta Hektare lahan akan dilakukan intensifikasi jangka panjang dengan sebelumnya disiapkan prasyarat yang belum tersedia seperti mekanisasi dan irigasi, penggilingan padi, dan off taker. Penyediaan prasyarat intensifikasi tersebut, lanjutnya, akan diminta kementerian / lembaga terkait.

“Kita coba coba di 500.000 Hektare ini dulu pindah awal tahun 2021. Maka setelah itu kita bergerak di 1,3 Juta Hektare lahan selebihnya. Ini sifatnya untuk jangka menengah dan jangka panjang, ”ujar Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Gus Menteri mengatakan, peningkatan produktifitas pertanian sangat penting dilakukan, untuk meminta prioritas terancamnya ketahanan pangan pasca pandemi Covid 19. Ancaman melanjutkan perbaikan kebutuhan pangan tersebut, lanjutnya, tidak hanya membahas Indonesia saja, juga negara-negara lain.

“Karena ada 19 masalah menjadi sulit karena setiap negara pasti akan menerima kebutuhannya sendiri. Kita harus berjuang untuk berdiri sendiri, UKM (Usaha Kecil dan Menengah) digenjot, pertanian digenjot, karena setiap negara akan mempertahankan wilayahnya masing-masing, ”katanya. (Kamelia)