Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

KPAI Minta Rencana Sekolah Tatap Muka Dipertimbangkan Lagi

×

KPAI Minta Rencana Sekolah Tatap Muka Dipertimbangkan Lagi

Sebarkan artikel ini
ilustrasi sekolah
foto ilustrasi

JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebut angka kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia cukup tinggi dan tertinggi se-Asia Pasifik sebelum Lebaran 2021.

“Angka kematian anak akibat Corona di Indonesia cukup tinggi, terakhir kita sudah tertinggi se-Asia Pasifik pada sebelum Lebaran,” kata Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangan visualnya, Jumat (4/6/2021).

Scroll untuk baca artikel

KPAI berharap pemerintah mengkaji kembali kebijakan yang mengizinkan anak sekolah tatap muka pada Juli 2021.

Bahkan, lanjut Retno Listyarti, dari informasi Kementerian Kesehatan kematian anak akibat Covid-19 menyentuh angka 40 persen.

“Kita kan juga minta keterangan dari Kementerian Kesehatan, katanya sudah cukup tinggi dari anak, 40% meninggal kita mau cek juga,” kata Retno.

Dengan pertimbangan tersebut, Retno juga membeberkan bahwa anak Indonesia juga memiliki hak. Pertama, katanya, hak untuk hidup, kedua hak sehat, dan ketiga hak untuk mendapatkan Pendidikan.

“Hak anak kalau pakai urutan hak anak, hak pertama itu adalah hak hidup, yang kedua hak sehat, yang ketiga baru hak pendidikan kalau diurut,” tegas Retno Listyarti.

“Karena kalau anaknya masih sehat dan hidup ketinggalannya masih bisa kita penuhi, tapi kalau anaknya sudah pintar tapi terus dia sakit dan meninggal karena corona maka akan sia-sia,” tambahnya Retno Listyarti.

Sebelumnya dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Senin (31/5/2021), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim ngotot kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah kembali dibuka pada Juli 2021.

Nadiem mengacu pada tempat-tempat lain seperti pusat perbelanjaan dan perkantoran yang sudah dibuka kembali.

“Kenyataannya adalah mal, bioskop, dan semua tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadinya, sudah saatnya sekolah-sekolah kita melakukan tatap muka terbatas,” kata Nadiem.

Pernyataan Nadiem Makarim soal sekolah tatap muka pada Juli 2021 pun dipertegas kembali memalui Youtube pada 2 Juni 2021.

Nadiem menuturkan masa depan Indonesia sangat bergantung pada sumber daya manusia. Atas dasar itu, sekolah tatap muka tidak bisa ditawar lagi demi pendidikan.

“Tidak ada tawar-menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi,” kata Nadiem.