Scroll untuk baca artikel
Uncategorized

Polisi Tingkatkan Pengamanan di Taman Nasional Komodo Pasca Kasus Penyelundupan

×

Polisi Tingkatkan Pengamanan di Taman Nasional Komodo Pasca Kasus Penyelundupan

Sebarkan artikel ini

wawainews.ID, NTT – Pengamanan di Balai Taman Nasional Komodo (TNK), pasca mencuatnya perdagangan 41 ekor anak Komodo terus ditingkatkan. Pihak TNK terus melakukan koordinasi dengan jajaran Polres, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Soal pengamanan Balai Taman Nasional Komodo merupakan daerah khusus oleh BKSDA dari pusat. Namun pihak TNK terus melakukan koordinasi dengan kami. Dan Pasca mencuatnya perdagangan 41 ekor anak Komodo, sesuai permintaan Gubernur NTT, kami terus melakukan koordinasi dengan TNK membantu pengamanan , “ kata Kapolda NTT Irjen Raja Erizman, dilansir dari Gatra, Rabu (3/4).

Scroll untuk baca artikel

Dia mengatakan, saat ini Pol Air Manggarai Barat terus melakukan patroli sekitar perairan kawasan Taman Nasional Komodo. Kalau dulunya sehari hanya dua kali malah sekarang ditingkatkan menjadi 4 hari sehari. “Kami meningkatkan patroli secara rutin. Sehari sampai 4 kali anggota kami memutar keliling kawasan perairan Taman Nasional Komodo,” ujar Irjen Raja Erizman.

Menurut Raja, peningkatan pengamanan di kawasan Taman Nasional Komoodo ini selain atas permintaan pihak Balai TNK, juga atas permintaan Gubernur NTT. “jadi Pak GUbernur NTt juga minta kami membantu pengaman di sekitar kawasan taman nasional Komodo. Dan itu sudah kami lakukan dan terus berjalan,” paparnya.

Lebih lanjut Kapolda, menjelaskan pihaknya juga telah membicarakan penataan ulang pengamanan di TNK dengan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat. “Karena kawasan khusus jadi tentunya kami harus membangun terus koordinasi dengan pihak Balai TNK. Dan komunikasi kami dengan Balai TNK sudah berjalan bagus,” katanya.

Selain soal pengamanan Balai TNK Komodo, pihaknya juga terus membangun komunikasi dengan penyidik Polda Jawa Timur yang menangani kasus ini.

“Tim kami sudah kesana. Membantu mengembangkan penyidikan, terutama berkaitan dengan kemungkinan adanya tersangka lain yang di NTT yang masih bertalian dengan kasus ini,” katanya. (Bad)