Scroll untuk baca artikel
Budaya

Sejarah Paksi Buay Nyerupa

×

Sejarah Paksi Buay Nyerupa

Sebarkan artikel ini

(Sultan Piekulun Jayadiningrat Paksi Nyerupa Bersama Sultan Palembang Darussalam )

Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala BrakKepaksian Nyerupa

Scroll untuk baca artikel

Oleh:  Sultan Piekulun Jayadiningrat

Pada Mulanya Skala Berak Sekitar tahun 1000 sebelum  Masehi , nenek moyang bangsa Austronesia datang ke indonesia melalui daerah teluk Tonkin, mereka membawa kebudayaan batu neolitikum yang disebarkan melalui dua jalur.

Yaitu Jalur utara dari teluk Tonkin menuju Taiwan, Filipina, Sulawesi, Maluku, dan papua. Sementara jalur Selatan yaitu semenanjung Vietnam melewati semenanjung Malaka, Sumatera, Hingga ujung Pulau Jawa. (Achmad Jamil dkk. Atlas Sejarah, Mastara, Jakarta 2003, hal. 8.).

Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Paksi Nyerupa.

Paksi Pak merupakan kerajaan konfederasi yang dipimpin oleh empat bersaudara yaitu Maulana Umpu Pernong (raja pertama Kepaksian Buay Pernong yang berkediaman di Hanibung); Maulana Umpu Belunguh (raja pertama Kepaksian Buay Belunguh yang berpusat di Tanjung Menang, Kenali); Imam Maulana Umpu Nyekhupa (raja pertama Kepaksian Buay Nyekhupa yang berdiam di Tampak Siring); dan Maulana Umpu Lapah di Way (raja pertama Kepaksian Buay Bejalan di Way yang berkediaman di Puncak Dalom).

Kerajaan konfederasi yang kami maksud di sini adalah keempat penguasa ini memiliki wilayah, rakyat, dan kedaulatan masing-masing. Kesadaran akan ingatan kolektif bahwa mereka berasal dari satu bapak yang sama, yaitu Umpu Penggalang Paksi.

Mereka datang dari arah utara untuk menyebarkan agama Islam yang selanjutnya  mendirikan Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak setelah berjaya menamatkan riwayat kerajaan Hindu-Animisme Sekala Bgha yang dipimpin terakhir oleh Ratu Sekeghumong pada peralihan abad 13-14 Masehi, Dari tambo yang dimiliki maka disebutkan :

· Derajat  Iskandar Dzulkarnain Zulkarnain adalah Rangkayo Beranak Tigo dan juga adalah Tuanku Gadis memiliki putra bernama Tuanku Orang Muda.

· Derajat Tuanku Orang Muda adalah sama dengan Rangkayo Beranak Empat mempunyai anak bernama Syair Syah Alam.

· Derajat  Syair Syah Alam  Alias Ratu Nggalang Paksi, Ratu Nggalang Paksi mempunyai dua orang istri, permaisurinya memiliki empat putra sedangkan selirnya memiliki empat orang putra. Empat orang putra Nggalang Paksi dari permaisuri adalah Umpu Belunguh, Umpu Pernong, Umpu jalan Diway dan Umpu Nyerupa. Sedangkan empat orang putra dari selirnya mengembara kedaerah lain.

Dari empat orang putra anak permaisuri ratu nggalang paksi adalah merupakan cikal bakal Paksi Pak di kerajaan sekala brak. Putra Ratu Ngegalang Paksi  : Umpu Nyerupa, Umpu Belunguh, Umpu Pernong, Umpu Jalan Diway.

Syahdan tercatat dalam tambo, didataran Sekala brak terdapat suku tumi yang masih menganut kepercayaan animisme dengan menyembah kayu belasa kepappang  sebagai dewa mereka yang oleh putera putera ratu ngegalang paksi kayu tersebut ditebang  dan dijadikan tempat duduk yang disebut  ‘Pepadun ‘.

Pepadun ini sampai sekarang masih ada yaitu dipakai apabila salah seorang dari sai batin paksi pak menobatkan puteranya menjadi sai batin.

Sesuai perjanjian keempat paksi pepadun ini disimpan di rumah anak mentuha paksi  yaitu si nyata /buay benyata yang berkedudukan dipekon luas. Paksi Pak mempunyai semboyan ‘ Bersatu Tidak Bersekutu, Berpisah Tidak Bercerai’.

Mereka mempunyai kedudukan yang sama. Tidak ada yang dituakan  atau yang dimudakan.
Wilayah Sukau yang saat ini merupakan pusat dari wilayah kekuasaan Paksi Buay Nyerupa adalah berasal darisebutan  kayu sebukau yang tumbuh dizaman dahulu dilereng-lereng bukit seminung antara bukit tumi, sulung dan lereng gunung seminung.

Kayu sebukau tersebut getahnya beracun, kayu sebukau tersebut adalah lambang dari umpu benawang, tidak jauh dari itu tumbuh kawor telu tungku, menurut cerita kalau ada yang meninggal kawor tersebut berbunyi seperti letupan, disekitar itu ada air yang mengalir ke kunyaian disebut way sukau, kalau orang yang baru datang dan mandi siway sukau, orang itu akan kerasan dan betah tinggal disukau.

Umpu Benawang sering juga disebut orang Ratu Seminung., adapun Umpu benawang berada dan tinggal di Tampak Siring Sukau.

Umpu Benawang ini dikemudian hari pergi kesemaka dan lampung selatan kalianda, umpu benawang ini membawa kerbau seri kumbang ke lampung selatan dan menyeberang laut teluk semangka menuju pulau tabuan, waktu kerbau seri kumbang menyebrang teluk semangka tanduknya disarangi binatang tabuan, sehingga nama pulau tabuan itu berasal dari sarang tabuan ( lebah) yang bersarang dari tanduk kerbau. menurut cerita umpu benawang meninggal disemaka.

Umpu nyerupa datang ke Tampak Siring dengan menngendarai gajah sehingga dia disebut si Gajah Pikulun, dia datang ketampah siring sebagai wali dan tabib yang mengobati orang orang yang sakit.

Sesampainya disanan beliau disambut oleh umpu benawang sebagai saudara karena dia sedang sakit dan sudah beusia lanjut. Umpu nyerupa dapat mengobati dan menyembuhkan penyakit umpu benawang sebagai raja di Tampak Siring.

Umpu benawang di Islamkan oleh umpu nyerupa, sebagai balas budi buay Benawang kepada umpu nyerupa yang mengobatinya, setelah suku tampak siring masuk islam, Umpu nyerupa dinobatkan sebagai Raja dan Ratunya bernama Ratu Sifa Kemala Sakti.

Masuk islamnya suku tampak siring bukan dengan cara kekerasan atau paksaan melainkan dangan dakwah.

Umpu benawang mempunyai karya membuat pring kundi atau runcung dari tanah dan batu yang bertuah, dengan khasiat piring dan runcung tersebut sering berbunyi dan sayur yang bersantan tidak basi, maka piring dan runcung tersebut disebut batu Benawa. Piring dan runcung tersebut banyak ditemukan disekitar sulung, dan masih juga disimpan oleh tua tua adat disukau.

Pada tahun 1420 umpu nyerupa tersebut naik tahta dan dinobatkan sebagai raja pendiri kerajaan islam pertama disekala brak, bersama sama dengan umpu pernong, umpu belunguh, dan umpu bejalan diway, sejak saat itu umpu nyerupa mendeklarasikan sebagai paksi pak sekala brak bersama dengan paksi lainnya disekala brak.

Para Pembesar Paksi Buay Nyerupa

Ratu buay nyerupa naik tahta di negeri tampak siring sukau sekarang diatas kunyayan tuha sekitar bukit tumi. Permaisuri ratu buay nyerupa bernama ratu sifaa kemala sakti, ratu buay nyerupa adalah seorang ulama (waliyulloh) penyebar agama islam.

Di pemerintahan dia bersemboyan “ LAMON NYAWA LAMON JELMA” artinya banyak saudara banyak juga rakyatnya.

Ratu Buay Nyerupa mempunyai anak Si Gajah gelar ratu pikulun siba di mesir, Beliau lah yang mengusir lascar kejawen dari Palembang yang menyerbu wilayah buay nyerupa dan sampai dapat di usir sampai di jaga raga muara dua, si khasan pikulun ratu di lampung dia melakukan siba di banten memenuhi undangan sultan abdul muhasin zainul abidin, yang merintah tahun 1690 M.

Ratu Pikulun di beri gelar oleh Sultan Banten dengan gelar kebangsawanan Tubagus Makmur hidayatullah dan beliau di beri prasasti tambo tembaga dari kuningan dan tombak serta keris pusaka sebagai tanda pengakuan keluarga bangsawan Lampung, dengan meninggalkan satu penggawa diwilayah banten cikoneng.

Si Pikor gelar Dalom Pikulun adalah yang memerintah kesultanan Buay Nyerupa dengan wilayah hokum administrasi sukau, liwa dan ulu krui tahun 1849 M, dialah yang membangun wilayah kubu perahu, lereng pesagi, bahwai, jejawi, sulung, way jangkakh, dan seminung.

Jukhai ke 16 yaitu Merah Hakim gelar Sultan Ali Akbar Hidayatullah Waliyullah Paksi Buay Nyerupa, beliaulah yang disebut orang bisa terbang dari gunung pesagi ke gunung seminung, karena dia orang sakti dan dia pulalah yang melawan pemerintah belanda tahun 1863, dia melakukan perang gerilya disekitar gunung pesagi, gunung seminung, belalau sampai dipungung tampak dan belanda mengajak berunding kepada sulta ali akbar agar berdamai tetapi sultan ali akbar menolak kecuali kekuasaan wilayah tidak dipecah-pecah Belanda dan akhirnya belanda dengan siasat kotornya dapat menangkap beliau dan beliau dibuang ke Muko-muko Bengkulu sebangai tawanan, setelah dua tahun dibuang beliau meminta izin untuk menunaikan ibadah haji kemekkah dan beliau dizinkan, maka berangkatlah beliau menunaikan haji melalui pelabuhan menggala dan diiringi oleh pangeran-pangeran pagar alam, setelah satu tahun di Mekkah maka wafatlah beliau dan dikebumikan tanpa jenazah atau disebut terbang burung terbang sangkarnya.

Sejak pemerintahan dipegang oleh Pesirah Abdul Hamid dari Lamban Suka Marga saudara Sultan Akbar, lalu terjadilah pergeseran kekuasaan pemerintah, oleh Belanda melalui pemilihan pesirah marga sukau, adapun calonnya dua orang, pertama raja inton dan kedua abdul majid akhirnya yang menang dalam pemilihan adalah pesirah abdul majid dengan pemberian gelar Pangeran oleh Belanda, pesirah abdul majid adalah keturunan batin surge ulubalang dari sultan dalom pikulun lamban gedung pakuwon ratu, anak pesirah abdul majid adalah hasbullah.

Hasbullah adalah pesirah kedua sampai proklamasi Republik Indonesia.

Perangkat Adat Paksi Buay Nyerupa

Di Sukau terdiri penggawa pak
Di Liwa Perwatin Dua Belas
Di Ulu krui perwatin telu
Di Semaka perwatin nom , Ditambah dua depati yaitu pagar tuha prajurit sawang dan jalang penumbang di tanjung beringin sedangkan penggawa penggawa perwakilan Lampung yang indah sejak tahun 1600 sampai tahun 1933 M tersebar / berdomisili :

1. Ujung ilir menggala raja dibukit raja pagar alam/ warga Negara.
2. Marga Baradatu dusun tiuh balak gelar batin bala seribu pangeran si pahit lidah

3. Marga Jabung dusun bungkuk labuhan meringgai Hi. Harun Pesirah Marga Unyi gelar sutan Tjik.

4. Dusun Canggu kalianda pangern tihang marga jurai dalom abdul wahab

5. Marga Punduh/ kunyayan kecamat padang cermin, Ahmad Rozi gelar Batin Paksi

6. Sabu menanga dusun menyangan padang cermin gelar Pangeran Ismail

7. Marga pematang sawa way nipah gedung dalom nama muhtar istrinya asli

8. Buay nyekhupa kecamatan gunung sugih nama gozali gelar suntan penutup

9. Negara batin kota agung suntan batin dan hermain

10. Marga ngarip kota agung gelar raja syapri

11. Semaka kota agung M. yusuf (senin/mulud), Mulkan-sallim sk.

12. Seputih doh cuku balak Muhammad husen gelar raja pemulihan marga

13. Sinar waya sukarajin lamban balak dalom sempurna.

Ketiga belas penggawa di Lampung itu merupakan perwakilan paksi buay nyerupa dan masih banyak jurai-jurai paksi buay nyerupa yang tidak diketahui lagi atau telah putus mata rantai dikarenakan perubahan zaman sehingga tidak diketahui lagi, seperti penggawa way urang, kelumbayan, gedung menang dan kaliandak sukau dan negeri canti.

Pemangku Adat Lamban Gedung Pekuwon Ratu
Kepaksian Nyerupa
Kerajaan Sekala Brak

Sai Batin Sultan
Puniakan Dalom Salman Parsi
(Sultan Peikulun Jayadiningrat)

Pemapah Sai Batin
– Tasarifullah, BA ( Raja jaya di lampung)
– Saifuddin (Batin junjungan sakti)
– Husni muallim (batin kemala)
– Iskandar Mirza/M.riad (Batin simbangan)
– Mukhtar hakim (Raja Paksi)
– Martarizal (Batin balaseribu)

Suku Lamban Gedung (Kampung Dalom)
– Muchlasin Amar cho (Raja mangunang piekulun)
– Mukhtaron BA. (Batin Permata)
– Abd. Komar (Batin Pemuka Alam)
– Mansur Nangcik (Raja Inton)
– Lukman Hakim ( Batin nirwana)
– Sallim sk (batin putra sangun)
– Bastani (batin alamsyah)
– Habibullah (Raja simbangan sukamarga)
– Habiburrohman (Batin kuta negara)
– Murhasan (Batin pakhsi)
– Tambat marsudi (Batin Paksi)
– Hayat/Hasalan (Raja benawa keling)
– Musaddad (Batin Mangku)
– Syarif (Batin Marga

Perangkat Adat Suku Telu
1. Suku Kuripan; Akmal Hakim (Raja Sempurna)
membawahi :
– Batin 4 – Radin 4 – minak 4 – kemas 4 – mas 4
2. Suku Tanjung Gunung;
Syahrul Mubin (Raja lebeh sakti)
membawahi :
– Batin 4 – Radin 4 – minak 4 – kemas 4 – mas 4
3. Suku gunung Tiga;
Hazmi Syamsi (Raja Sangunsuku)
membawahi :
– Batin 4 – Radin 4 – minak 4 – kemas 4 – mas 4

Anak Mentuha Marga
– Damri Hamdan/Darmawan (Raja Sangun Sakti)
Lamban Suka Banjakh
– Amlan M R (Raja Sempurna)
Lamban sukarami

Dipati
1. LIWA Peratin Dua Belas
Negeri Agung ( Dr. Chairul Muluk)
2. ULU KRUI Suku Tiga
– LAAY ( Zabur Rahman)
– BANDAR ( Atori-Ridwan)
– Gunung Kemala (Merah-Hermaya)
– Pekon Balak Raja Dewa
– PREPAS Raja Paksi (Merah)
3. RANAU PRAJURIT SAWANG,
Pagar Tuha Dipati Raja Sempurna
(Cik Agus/Hapzil)
4. TENUMBANG JALANG TENUMBANG
Pelita/Tanjung Beringin (Merah -Tabrani)

PERANGKAT PENGGAWA PAK
– Lamban bandar Kesugihan;
Ismun Zani ( Raja Syah Alam)
membawahi : – Batin 4 – Radin 4 – minak 4 – kemas 4 – mas 4
– Lamban Banjar agung;
Muchtaron (Raja mangkubumi)
membawahi : – Batin 4 – Radin 4 – minak 4 – kemas 4 – mas 4
– Lamban Bihu;
Abd. Rahman (Raja Mashur)
membawahi : – Batin 4 – Radin 4 – minak 4 – kemas 4 – mas 4
– Lamban Balak;
Baswan Abu Samma (Raja suku)
membawahi : – Batin 4 – Radin 4 – minak 4 – kemas 4 – mas 4

RAJA PENGAMPUNGAN LAMBAN GEDUNG
– Mansurdarsah ( Raja kapitan Jakum )
Lamban Banjakh masin
– Zamzani (Raja Saksi)
Lamban Duakha
– Suhaimi (Raja Pasak Alom Mata)
Lamban Pardasuka
– Selamat ( Raja Dewa Alam)
Lamban Gemutuk I
– Kusairi ( Raja Way Heling)
Lamban Sumber Agung
– Drs. Ridwan Abiasan ( Raja Andolan)
Lamban Suka marga
– Raja Sabli (Raja Khetak Batik)
Lamban Gemutuk II
– Asmuni ( Raja Sakti )
Bah belimbing
Lamban Tihang marga
– Zainul Raja
Bahway; Lamban balak
– Karim Marzuki ( Raja Sangun Helau)
Padang Cahya
Susunan Lamban Pakuan Ratu Paksi Buay Nyerupa :
1. Lamban Gedung Pakuwon Ratu
2. Lamban Bandung
3. Lamban Bandar
4. Lamban Banjar Agung
5. Lamban Suka Marga
6. Lamban Banjar Masin
7. Lamban Balak
8. Lamban Lunik
9. Lamban Suka Khajin
10. Lamban Suka Banjar
11. Lamban Parda Suka
12. Lamban Duakha

TulIsan DiamBil DAri Media soSial