Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Tingkatkan imun Tubuh, Warga Tenggara Lamtim, Andalkan Rempah Tradisional

×

Tingkatkan imun Tubuh, Warga Tenggara Lamtim, Andalkan Rempah Tradisional

Sebarkan artikel ini
teh daun sungkai yang diproduksi Kepitan secara manual di rumahnya, dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Saat ini ia jual secara online

LAMTIM – Warga di wilayah Tenggara Kabupaten Lampung Timur, seperti Sekampung Udik dan Marga Sekampung khususnya, lebih mengandalkan obat tradisional untuk menjaga kesehatan ditengah gempuran pagebluk yang belum terkendali di wilayah itu.

Selain daun sungkai yang tengah trend dan banyak diburu di wilayah Tenggara, Lampung Timur, ada daun sembung atau dikenal dalam bahasa daerahnya disebut ‘Bulung Capo’ juga dipercaya mampu memperkuat imun tubuh.

Scroll untuk baca artikel
Kepitan menunjukkan daun Sungkai yang diolahnya jadi teh

“Selain daun Sungkai yang dikelola menjadi teh, kami juga menjaga kesehatan dengan daun capo (Sembung-ed). Karena bisa menambah nafsu makan dan lainnya, dan itu telah jadi obat tradisional dari dulu,”ungkap Kepitan, warga Desa Gunung Sugih Besar, Sabtu (31/7/2021).

Diakuinya saat ini banyak warga khawatir dengan kondisi wabah yang terjadi. Banyak warga di desa merasakan panas dingin, batuk pilek. Tapi mereka kebanyakan menolak berobat ke rumah sakit atau Puskesmas. Sepertinya mereka khawatir di vonis covid-19, karena belum ada edukasi terkait wabah itu di kampung-kampung, warga hanya melihat pemberitaan di layar kaca atau medsos.

Padahal jelasnya saat ini hampir merata diseluruh desa warga mulai terserang sakit panas, batuk, pilek dan lainnya. Tapi mereka umumnya menolak di periksa ke Puskesman dan memilih berobat dengan cara tradisional. Begitupun sebaliknya tidak ada petugas kesehatan rutin ke desa hanya sekedar mempertanyakan atau pun melakukan pemeriksaan kesehatan warga desa.

“Jadi warga, jika sakit pasti mengkonsumsi obat tradisional seadanya dari bahan rempah dedaunan yang ada di desa. Ini cara yang sudah terjadi turun temurun. Tidak sedikit mereka mengaku sehat setelah mengkonsumsi obat tradisional daun capo atau daun sungkai,”jelas Kepitan.

Saat ini, banyak warga mengkonsumsi daun sungkai dan daun sembung, atau lainnya seperti kelapa muda yang dicampur berbagai ramuan lainnya dan dipercaya berkhasiat menambah daya tahan tubuh. Daun Sembung sendiri memiliki banyak khasiat jelasnya setelah membaca berbagai literasi di online.

Diketahui saat ini obat anti antivirus dan antibiotik Covid-19, di wilayah Lampung terjadi kelangkaan. Terutama di wilayah Bandar Lampung.

Bahkan Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyarankan masyarakat terpapar Covid-19 melakukan pengobatan tradisional.

Menurutnya, kelangkaan obat antivirus dan antibiotik Covid-19 terjadi bukan hanya di kabupaten/kota di Provinsi Lampung, namun seluruh Indonesia.

“Sehingga kita anjurkan juga mereka melakukan pengobatan dengan tradisional. Seperti empon-empon, jamu-jamuan, qusthul hindi dan habbatussauda,” kata Bunda Eva sapaan akrab Eva Dwiana, Jumat (30/7).

Sebelumnya, Kadiskes Bandarlampung, Edwin Rusli mengatakan obat antivirus dan antibiotik Covid-19 seperti Oseltamivir, Favipiravir, dan Azithromycin memang banyak digunakan, namun tidak sampai langka.

Kalau kita bilang langkah itu tidak juga karena masih bisa minta ke pusat. Cuma memang belum sampai saja barangnya,” kata Edwin Rusli melalui telepon, Senin (26/7).

Menurutnya, saat ini masih ada beberapa obat antivirus dan antibiotik Covid-19 yang tersedia, namun ada juga antivirus yang telah habis.

“Sekarang yang minta antivirus cukup banyak, jadi sering abis. Banyaknya permintaan obat antivirus ini sudah terjadi sekitar 2 bulan terakhir, tapi kita masih ada sedikit,” ujarnya.

Lebih lanjut, Edwin Rusli mengaku telah mengusulkan permintaan stok obat antivirus dan antibiotik Covid-19 yang kosong ke pusat, namun belum sampai.

“Kalau kita menyusulkan sebanyak-banyaknya, tapi tetap saja yang kita dapat terbatas. Kita biasanya dapatkan berapa saya gak tahu, staf saya yang tahu,” jelasnya