Scroll untuk baca artikel
Kabar Desa

Warga Banyu Urip Geruduk Kantor Pekon, Mempertanyakan Aset Desa

×

Warga Banyu Urip Geruduk Kantor Pekon, Mempertanyakan Aset Desa

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Pergantian kepala Pekon (desa) Banyu Urip, Kecamatan Wonosobo Kabupaten Tanggamus, Lampung, membuat sejumlah warga khawatir terkait aset Pekon. Hal itu membuat puluhan warga menggeruduk kantor Pekon setempat Selasa (23/3/21).

Mereka mempertanyakan kejelasan aset Pekon kepada Pemerintah Pekon Banyu Urip, seperti fasilitas pemerintah pekon dan barang-barang tidak bergerak yang dibeli dari Dana Desa. Puluhan warga tersebut meminta pemerintah menunjukkan seluruh aset Pekon selama pemerintahan sebelumnya.

Scroll untuk baca artikel

Perwakilan masyarakat Pekon Banyu Urip, Ali Munandar mengatakan bahwa, masyarakat intinya mempertanyakan keberadaan aset pekon mulai dari Tahun 2015 hingga Tahun 2020.

“Kami mempertanyakan aset pekon dan kami ingin melihat wujudnya, dan ini belum selesai, soalnya belum kemi cek keberadaan barangnya, dan itu akan kami cek satu per satu” ucap Ali Munandar

Hal yang sama dikatakan oleh warga yang lain, Reni Yunita menyampaikan bahwa mereka mempertanyakan aset pekon, karena selama ini Pemerintah Pekon kurang transparan terhadap masyarakat terkait pengelolaan dana desa.

“Kami mempertanyakan aset pekon, kami pengen liat keberadaannya, karena selama ini, pemerintah pekon kurang transparan terkait pengelolaan dana desa di pekon kami” pungkasnya.

Sementara Sekretaris Pekon Banyu Urip, Sutrisno menyampaikan bahwa semua barang ada, seperti kursi, meja, laptop, printer dan lainnya.

“Kalau tarup dan panggung, itu bunyi nya pengadaan barang yang diberikan kepada masyarakat, dan itu sudah kemi serahkan untuk dikelola oleh BUMDES” katanya.

Sutrisno mengungkapkan bahwa selain itu, ada mesin molen yang dibeli dari Dana Desa, tapi dalam hal dipakai oleh pekon lain, Sutrisno tidak tau siapa yang menyewakan.

“Mesin molen itu ada, dan masalah di pakai oleh pekon lain itu saya tidak tau, entah itu sewa atau hanya pinjam saja, dan mesin molen itu masih dikelola oleh pemerintah pekon, kemungkinan nanti akan kami serahkan ke BUMDES untuk mengelolanya” pungkasnya.

Dalam hal itu, Kepala Pekon yang baru, Santoso menyampaikan bahwa dirinya tidak tau menahu soal aset pekon, sebab saat serah terima jabatan tidak ada keterangan aset pekonnya.

“Saya belum tahu, apa-apa aset pekonnya, dan kemaren itu hanya berupa tulisan, tapi saya tidak tahu barangnya ada atau gaknya” bebernya.